Melanjutkan
Sinopsis……
Sebagai
pengantin baru, Tae Hee dan Ja Eun melakukan Sungkeman kepada Orang Tua dan Nenek.
Nenek tersenyum menyambut pengantin baru.
Mereka tersenyum geli melihat Ja Eun yang sepertinya kepayahan untuk
bangkit dari sungkemannya….ghehehehh.
Tae
Pil berada di tepian sungai menunggu Yo Eul. Yo Eul datang dan menatap Tae Pil
dengan tatapan sedih dan rindu.
Yo
Eul : “ Apakah Kau lama menunggu? Cuacanya dingin..”
Tae
Pil : “ Hemm… Aku ada sesuatu yang ingin disampaikan padamu.”
Yo
Eul : “Apa?”
Tae
PIl : “ Mari kita berpisah selama 2
tahun”
Yo
Eul sangat terkejut mendengarnya.
Tae
Pil : “ Aku ingin memulainya dari awal. Belajar bekerja, mendapatkan
pengalaman, dan kembali saat Aku bisa berdiri sendiri.
Yo
Eul : “ Kenapa Kau bisa berencana seperti ini?”
Tae
Pil : “ Menyukai mu. Aku ingin menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk
mu. Walaupun saat ini Aku tidak memiliki apapun. Tapi, tunggu 2 tahun lagi, AKu
akan menjadi laki-laki seperti itu. Biar Aku bisa berdiri disampingmu dengan
bangga. Saat itu, tak ada yang akan salah paham ataupun menghentikan kita. Aku
akan melindungimu. Dan saat itu datang Aku akan melamar mu lagi dan Kau hanya
perlu menjawab YA”.
Yo
Eul menangis mendengar perkataan Tae Pil dan menjawab “ Mari kita putus saja,
Jangan melakukan apapun selama 2 tahun itu. Aku tidak muda lagi, Bagaimana bisa
Aku menunggu waktu 2 tahun itu? Aku
mungkin bertemu seseorang yang lebih pantas dan Bukankah Kau mungkin menemukan gadis yang Kau suka”.
Tae
Pil menyangkalnya, “ Tidak, Itu tidak akan terjadi”.
Yo
Eul juga mengatakan “ Jika 2 tahun lagi Kita berdua masih single,. Aku akan
menerima lamaranmu”.
Mereka
berdua sama-sama bersedih dan berpelukan, tak dapat menahan air mata perpisahan.
Yo Eul berterima kasih pada Tae Pil, karena dia begitu bahagia sejak bertemu
dengan nya. Bertemu dengan Tae Pil adalah saat yang paling membahagiakan dalam
hidupnya. Mereka kemudian berpisah…T_T.
Empat
bersaudara berkumpul bersama.
Tae Pil mulai perbincangan “ Aku putus dengannya
hari ini”. Pernyataan ini membuat ketiga saudara itu terkejut. Tae Bum bertanya
: “ Apakah Tante setuju dengan keputusan ini?”.
Tae
Pil :” Ya. Aku akan pergi sementara, bekerja bersama senior Ku. Sebenarnya, Dia
sudah menawarkan hal ini sebelumnya pada Ku, tapi Aku tidak tertarik dan selalu
menolaknya. Tapi, sekarang Aku berubah untuk menerimanya kembali. Setelah
pergi, Aku ingin memulai semuanya dari awal.
Tae
Bum mengatakan itu adalah ide yang bagus, bekerjalah dengan baik. Suatu saat
nanti Kau akan mendapatkannya kembali. Tae Shik juga menambahkan kalau sekarang
adik bungsunya sudah besar sekarang bahkan sudah membuat keputusan yang besar.
Tapi,
tiba-tiba Tae Hee bertanya “ Apa Kau tidak menyesal?”.
Menanggapi
pertanyaan Tae Hee, Tae Pil mulai menangis meski Dia bilang dia tidak menyesal.
Jika Dia menyesal, takkan membuat keputusan seperti ini. Aku tidak akan
merindukannya dan Aku akan berkonsentrasi pada pekerjaan Ku. Aku akan berusaha
dengan keras agar bisa membuat Yo Eul bangga. Aku takkan membiarkan cinta Ku
lagi”. Dan malah membuatnya menangis keras. Tae Shik yang berada disampingnya
memeluknya.
Setelah
keluar dari Kedai. Mereka berteriak memanggil-manggil nama Tae Pil. Untuk
menghibur Tae Pil yang lagi sedih, ketiga bersaudara itu mengajak Tae Pil ke
tempat Karouke agar Ia bisa melupakan kesedihannya. Tae Pil yang tadinya
menolak, tak kuasa menghadapi ketiga Hyungnya. Tae Pil lalu mulai bernyanyi,
tapi lagu yang Ia pilih makin menambah kesedihannya. (lagu yang Dia pilih tuh
lagu sedih).
Ketiga
bersaudaranya berusaha menghibur Tae Pil dan bernyanyi dengan kocak. Tae Shik
memaki Topi kuning bling-bling, Tae Bum pakai wig hitam sementara Tae Hee pakai
wig kuning dan tak lupa kincringan berlampu. Hahahhaa…. (Good Job .. Guys). Melihat
tingka laku ketiga Hyung, mau tak mau Tae Pil jadi tersenyum. Dia kemudian
ikutan bernyanyi bersama. Tapi, meski lagu yang mereka nyanyikan adalah lagi
bahagia, mereka malah menangis bersama sambil berpelukan.
Disaat
yang bersamaan, Yo Eul juga menangis saat menceritakan perpisahannya dengan Tae
Pil kepada Kakaknya. “ Oenni…”. T_T.
Setelah
selesai berkaroke. Mereka ingin melanjutkan ronde berikutnya. Tae Hee punya
sesuatu hal yang penting untuk dikatakan… (Weiiitss,, Apa tuch?).
Tae
Hee terbangun dari tidurnya dan mendapati Ja Eun tidak ada disampingnya. Dia
kemudian mencari Ja Eun dan menemukannya sedang menggambar kartun. Dia hanya
bisa menghela nafas.
Pagi-pagi
sekali, Tae Bum dan So Young tiba di rumah Mama Hwang, dan ini mengejutkan
semuanya. Mereka mengatakan kalau mereka rindu dan bilang kalau Cha Gom rindu
masakan neneknya. Karena begitu berisik Nenek terbangun dan menghampiri mereka
dan menanyakan kenapa pagi-pagi sudah berisik. Saat mengetahui ternyata Tae Bum
dan So Young yang datang, Ia pun senang. Bukan hanya Nenek yang terganggu, tapi
juga Papa Hwang. Tanpa menghiraukan apapun, Papa Hwang langsung menghampiri
mereka. Melihat Papa Hwang yang hanya memakai Boxer, membuat semua terkejut dan
tertawa. Papa yang melihat kea rah pembicaraan mereka, langsung berlari masuk
ke kamar… hahahhaha..
Sarapan
pagi pun telah siap,. Mereka berkumpul bersama di meja makan. Ayah mengatakan “
Ibu.. mejanya sudah tidak muat lagi…sudah penuh”. Nenek juga bilang saat mereka
pindah nanti harus menyiapkan meja makan yang lebih besar lagi.
Mama
Hwang melaporkan kepada Nenek kalau Si Bungsu akan pergi minggu depan. Nenek menanyakan
kemana Ia akan pergi. “ Ke Go Jae Du..Nek…! Aku akan bekerja bersama Senior Ku “.
Papa
Hwang mengatakan kalau Tae Pil sudah dewasa sekarang dan harus memikirkan masa
depan mulai saat ini dan bekerja keraslah. Mama Hwang terlihat khawatir “ Itu
pasti sangat sulit sekali”.
Tiba-tiba
Papa Hwang menanyakan kenapa Tae Bum datang.
Tae
Bum “ Hyung akan menjelaskannya..”
Semua
menatap kearah Tae Shik.
Tae
Shik “ Ayah, Ibu.. Kita tidak perlu pindah. Karena kami berempat sudah membeli
rumah dan perkebunan ini. Rumah atas nama Ayah dan perkebunannya atas nama Ibu”.
Mendengar
pernyataan Tae Shik membuat Ibu, Ayah dan Nenek terkejut. Ayah menanyakan dari
mana mereka mendapatkan uang sebanyak itu.
Tae
Bum “ Tae Hee Yah,,, “.
Tae
Hee “ Mendiang Ibu meninggalkan warisan padaku. Walaupun PD Gim pernah
mengatakan kepada Ku sebelumnya, Aku tidak pernah berfikir untuk menggunakannya.
Jadi Aku hanya menyimpannya saja. Lalu Dia juga bilang, gunakan saja uang itu
untuk membeli Rumah dan Perkebunan ini untuk Ayah dan Ibu. Mendiang Ibu pasti
akan setuju dengan hal ini”. “ Lagi pula, Aku tidak membelinya sendirian.,
Hyung dan Tae Pil juga ikut membantu”.
Tae
pil bilang..” Ya,,tentu saja. Tapi Hyung Tae Hee menyumbang 90%”.
Papa
Hwang menoleh kearah Nenek dan menyanyakan pendapatnya. Nenek setuju, Ayah
juga, lagi pula ini kan hadiah dari anak kita. Sekarang tinggal Ibu saja. Ibu
masih merasa tidak enak hati menggunakan harta warisan Tae Hee untuk hal ini. Tae
Pil lalu bilang, Kalau Dia akan membeli rumah dan perkebunan ini dengan uang
nya..tapi tunggu 10 tahun lagi…xixiixii.
Ibu
kemudian pamit ke toilet. Didalam toilet Ibu menekan keran air kemudian tertawa
gembira,,,,.. Hahahhaha.. Ibu senang sekali.
Ibu terawa keras
hingga semua yang berada diruang makan mendengarnya. (Dasarrr Ibu)..
Ayah
dan Ibu menatap kebun dihadapannya, Ibu sangat senang sekali karena setelah 60
tahun Ibu memiliki kebun atas namanya sendiri. Ayah bahkan mengucapkan selamat
dan Ibu malah mengucapkan terima kasih pada Ayah, Karena keempat anak Mereka
lah Ibu akhirnya bisa memiliki tanah ini. Mereka berpelukan dengan senyuman..
(Wonderful Couple).
Nenek
sedang membersihkan guci dikamar ketika Tae Hee masuk. Tae Hee ingin
menyampaikan sesuatu kepada Nenek. Tae Hee ingin melanjutkan kuliahnya bersama
Ja Eun di Amerika. Tae Hee tidak ingin menghalangi impian Ja Eun hanya karena
dirinya. Ja Eun akan magang di Perusahaan Animasi selama setahun, tapi Tae Hee
butuh 2 tahun menyelesaikan kuliahnya. Lagipula, Tae Hee melakukan ini selagi
Nenek masih sehat dan takkan ada yang terjadi selama kurun waktu 2 tahun ini. Nenek
kelihatan sedih.
Tae Hee kemudian melanjutkan Jika Nenek tidak setuju, maka Tae
Hee hanya akan membiarkan Ja Eun pergi tanpa Tae Hee. Nenek belum
menyetujuinya, tapi Ia akan memikirkannya lagi.
Nenek
menghampiri Ibu yang sedang berkebun. Nenek kelihatan senang sekali melihat
menantunya bahagia. Ibu lalu melihat ekspresi Nenek yang tiba-tiba kelihatan
sedih. Ibu pun menanyakan apa yang terjadi. Nenek bilang kalau Tae Hee ingin
melanjutkan kuliahnya di Amerika bersama Ja Eun, Dia tak ingin Ja Eun
kehilangan kesempatan yang bagus hanya karena dirinya. Ibu bertanya apakah
Nenek akan menyetujuinya?. Nenek menjelaskan Bagaimana bisa Dia yang sudah tua
menghalangi impian anak muda seperti Tae Hee. Nenek akan membiarkan Tae Hee
pergi meski Ia akan sedih. Nenek juga bilang berkomunikasi dengan telpon sudah
cukup baginya.
Ibu
dan Nenek bercerita bagaimana Tae Hee hidup. Tae Hee pernah hampir meninggal
karena Pneumonia dan Nenek lah yang menyelamatkannya. Mereka sama-sama teringat
bagaimana menderitanya Tae Hee sejak Ia kecil.
Nenek
pun berterima kasih pada Ibu, karena Ibu sudah bekerja keras. Nenek sudah
menganggap Ibu seperti anak sendiri. Ibu senang sekali. Bagi Ibu, Nenek ibarat
gunung baginya. Ibu pun meminta jangan membiarkan Ibu menjadi yatim piatu lagi.
Marilah kita hidup bersama sampai akhir nanti dan saling mendukung satu sama
lain. Ibu dan Nenek merasa waktu cepat sekali berlalu dan tidak terasa mereka
sudah tua, Nenek sudah berusia 80 tahun sementara Ibu 60 tahun. Nenek teringat
saat pertama bertemu Ibu berusia 20 tahun dan cantik seperti bunga. Mereka
saling berpegangan tangan. Nenek melihat sekeliling, musim semi akan tiba dan
bunga-bunga akan kembali mekar. Dalam hidup ini, berapa kali kita bisa melihat
musim semi?.
Mi
Seok menemani Ibu pergi menemui seseorang untuk mencicipi masakan bebek Ibu. Orang
itu pun mengakui kelezatan. Mi Seok pun menyelamati Ibu.
Tae
Hee berpamitan pada rekan kerjanya. Dong Min terlihat sedih dan kesal akan
kepergian Tae Hee, Ia berpesan jika kelak Ia menikah Tae Hee harus pulang.
Setelah
berpisah dari Tae Pil, Yo Eul pun berkonsentrasi pada toko bajunya dan sebagai
hasilnya tokonya sudah mulai ramai dan laris. Ia bahkan harus dibantu Ibu dan
Ayah Yo Eul. Sepertinya berusaha keras untuk melupakan Tae Pil.. (Poor Yo
Eul..T_T).
Gok
So memberikan tabungannya kepada Tae Pil. Dia memberikannya sebagai hadiah dan
meminta Tae Pil menggunakan uangnya untuk hal yang ingin dibeli Tae Pil. Tae
Pil sangat terharu menerimanya.
Saat
yang dinantipun tiba, So Young akhirnya kontraksi. Tae Bum mengantarkan So
Young kerumah sakit dengan taksi. Didalam taksi Tae Bum berusaha menenangkan So
Young yang kesakitan, tapi yang ada hanya Tae Bum yang ikut kesakitan karena di
tarik-tarik oleh So Young.. ahahhaha. Tae Bum pun hanya bisa pasrah.
Dan
Cha Gom pun lahir, semua bergembira menyambut kelahiran Cha Gom. Cha Gom mulai
menunjukkan kebolehannya,,.hihihih..
He’s
so Cute…
Semua
berkumpul diruang makan menikmati teh dan cemilan sambil bercengkrama. Ja Eun
dan Tae Hee akan berangkat ke Amerika besok. Ja Eun tetap bersemangat seperti
dulu bahkan Ia ingat saat Ibu menghancurkan tendanya. Ibu pun berusaha
menghentikan Ja Eun yang membuatnya malu bila mengingat semua kejadian dimana
Ja Eun sebagai musuh Ibu. Hahhahhaha….
Semua
mengucapkan Selamat Malam, karena sudah larut.
Paginya,
Ibu akan memberi makan bebek-bebek nya. Ibu senang sekali saat membuka kandang
bebek bahkan memanggil bebek-bebek itu “ Anak-anakkuuu….”.
No comments:
Post a Comment