Sunday 4 March 2012

Sinopsis Ojagyo Brothers Episode 58 (Part 1)

Wow,,,Kenapa loncat ke episode 58?
Haaha..karena, ga sabaran liat episode terakhir Ojagyo Brother atau tepatnya ga sabaran nunggu lanjutan sinopsis dari http://www.kutudrama.com/ selanjutnya. Jadi akhirnya, di donlotlah itu drama,hehehe. Lagian mumpung lagi rajin menulis nich. Sebenarnya sudah sejak lama Ipeh mengikutin postingan Mbak Dee tentang Ojagyo Brothers,. dan sekadar melanjutkan saja. Dan untuk lebih jelasnya Sinopsis Ojagyo Brothers dari awal, sebaiknya berkelanalah di Blog na Mbak Dee yah..?? Asyik deh.

Episode ini terlalu panjang, jadi Ipeh membagi dua. Banyak adegan yang sayang untuk dilewatkan.
Enjoy...

Ending di episode sebelumnya Mama Hwang bilang " Sejujurnya Aku menentang pernikahan ini ".
Yang membuat semua tercengang tak percaya dengan apa yang telah dikatakan oleh Mama Hwang.

Papa Hwang

Ayah Ja Eun

Nenek
Besan dan Yo Eul

Kalau yang ini sapa yah..??


Tebakan Ipeh bener, Kenapa Mama Hwang tiba-tiba bilang kalau Mama Hwang menentang pernikahan ini.

Itu dikarenakan Ja eun sang pengantin wanita yang berdiri disini.
Ja Eun membuang kesempatan emas Magang di Amerika selama setahun karena pernikahan ini dan mempertanyakan kenapa harus menikah secepat ini, tidak bisakah menunggu setahun lagi?. Mama Hwang seolah-olah mengungkapkan kekesalannya,..tapi kemudian Mama Hwang bilang
"Dalam satu Kehidupan, Pernikahan adalah sebuah Pusara (makam) ".
Semua tamu bingung mendengar perkataan Mama Hwang,. Lalu, Mama Hwang bilang tentang seorang Penulis (Guru) terkenal pernah ditanya oleh muridnya.
"Guru,..Apakah pengantin yang menikah di hari Jum'at akan celaka?". Lalu gurunya menjawab " Tidak mengherankan kalau banyak kejadian (kecelakaan) yang terjadi dihari jum'at", yang membuat semua tamu tertawa mendengarnya. Tapi tidak dengan nenek yang malah terlihat kesal dan mempertanyakan apa yang sebenarnya Ahjuma katakan.
Mama Hwang melihat sekelilingnya dengan bingung dan heran, tapi Papa Hwang kemudian mencoba menentramkan Mama Hwang agar menurunkan emosinya. Mama Hwang kemudian melanjutkan kisah hidupnya yang menikah saat berusia 20 tahun, menguruh rumah tangga selama 40 tahun, menyiapkan makanan, bekerja, bahkan selama 365 hari dalam setahun tak pernah sedikit pun tidak menyentuh air. Dengan alasan ini Aku mengatakan kepada pengantin wanita agar tidak menyerah akan mimpinya. Mama Hwang teringat pertanyaan Ja Eun yang menanyakan :
"Ahjumma,,,Apakah Kau menyesal dengan kehidupan mu?
"Bahkan Aku bercita-cita ingin menjadi seperti mu Ahjumma "
"Aku heran kenapa bisa anak muda berkata seperti itu terhadap orang tua seperti ini? 
Dan pertanyaan itu membuat Mama Hwang berfikir, bahkan jika waktu bisa berputar ke 40 tahun yang lalu, Aku juga akan melakukan hal yang sama. Melihat dan duduk di meja makan dengan keluarga ku ditemani makanan yang Aku buat, Aku seperti mendapat berkah. Aku tak menyadari waktu yang sudah berlalu begitu cepat. Meski terkadang ada hari-hari yang sulit tapi ketika keluargaku berkumpul bersama menikmati makanan yang sama disatu meja membuat ku melupakan masalah yang ada dengan candaan yang muncul. Aku seperti mendarat di dunia baru yang indah. "
Dari kesemuanya ini, Aku juga senang memiliki suami yang pengertian, 4 anak laki-laki ku. Dari semua hal ini tidak bisa dibandingkan dengan hal apapun di dunia ini. Jadi, Aku pun berfikir untuk menjawab pertanyaan Ja Eun sekarang. 
" Ja Eun Ah.. Ahjumma,.ini.. Aku tidak pernah menyesal sedikitpun akan hidup Ku" Ahjumma menjawab dengan senyuman kearah Ja Eun. "Hidup penuh dengan hal-hal yang baik dan tidak ada yang pernah memperlakukan Ku dengan hormat seperti ini. Oleh karena itu, Aku mengatakan " Pernikahan adalah hal yang baik dan menyenangkan dan pengalaman adalah nasihatnya, kebahagiaan ibarat sebuah makam yang besar dan indah. Selamat untuk pernikahan kalian berdua. Ja Eun Ah, mengetahui Kau adalah menantuku tak terkira betapa bahagianya Aku. Tae Hee Ah, Aku tak pernah membiarkan Kau pergi tapi karena itu Ja Eun maka aku mengijinkannya.. dan Semuanya,..pernahkah kalian melihat pasangan pengantin yang Tampan dan Cantik seperti ini di Upacara Pernikahan? " Para Hadirin menjawab " Tidak, tidak pernah". Bener-benar pasangan pengantin yang cantik dan tampan. Sekali lagi selamat untuk pernikahan kalian. Hiduplah dengan baik."
Mama Hwang mengakhiri pidatonya dengan senyuman puas yang membuat Ja Eun menangis terharu. 
 Semua tamu yang hadir juga ikut terharu dengan suasana yang ada. Lalu Gok So memulai tepuk tangan dan disambut tepukan tangan yang meriah para tamu.
 Dan saatnya Sesi Foto...
I Love Their Smile...





Nenek pulang kerumah ditemani Mama dan Papa Hwang. Nenek bilang Ia lelah sekali dan seolah tidak mau pergi ke pesta lain kali..hiihih..dasarr nenek. Sankin senangnya nenek bahkan hampir terjatuh saat melepaskan kaus kakinya. Nenek senang sekali karna akhirnya Tae Hee menikah dan Ia bener-bener tampan. 
Mama Hwang menyuruh nenek untuk berganti pakaian lalu istrahat. Setelah melihat nenek istirahat, Tae Bum datang membawa hadiah untuk Tae Hee dan Ja Eun sebelum ia pulang. Mama Hwang menyuruh Tae Bum untuk cepat pulang karna Ibu mertuanya pasti menunggunya. Mama Hwang kemudian masuk. Papa Hwang yang menyadari kalau istrinya masih kesal menyuruh Tae Bum berbicara kepada ibunya. Tae Bum lalu mengahampiri Ibunya yang akan memasak nasi dan bertanya kenapa Ibu haru memasak secepat ini? Ia meminta Ibu untuk istrahat terlebih dulu. Mama Hwang berusaha merebut Box Rice dari tangan Tae Bum. 
Tae Bum kemudian bertanya " Ibu, Apakah Ibu sangat marah? Kami menunda pindah hanya setahun, menungggu Cha Gom lahir. Karena kami berdua sama-sama bekerja, ini akan sulit tanpa bantuan Ibu mertua. 
Mama Hwang menyangkalnya, Ia bahkan berkata senang karena apa yang dilakukan Ibu mertuanya adalah hal yang seharusnya Ia lakukan dan Mama Hwang jadi lega karna bebannya berkurang. Tae Bum minta maaf, telah membuat Ibu marah dan tersinggung. Tapi Aku rasa Ibu akan mengerti aku dan lain kali Kami akan membicarakan hal lain dengan Ibu. Saat Ibu marah, Aku juga merasa sedih. Aku minta maaf..Bu.
" Ibu izinkan Aku memelukmu sekali saja...
Tae Bum lalu bilang " Aku mencintaimu..Pak Bo Ja.."
Hahahhaa...Jelas saja Mama Hwang geli mendengarnya karna Ia bukan istri Tae Bum. Tae Bum juga mencium Mama Hwang. Sambil tertawa Mama Hwang bilang " Lepaskan,,,ini menjijikkan..."
I Love This Scene...^_^

Waaaahh.... Scene selanjutnya adalaahhh....
Honeymoon Time...hahahahha..


Ja Eun dan Tae Hee akhirnya pergi berbulan madu. Mereka bermain salju bersama.


Malamnya, Ibu menelepon menanyakan apakah mereka sudah sampai dan Tae Hee ingin memberikan telepon ke Ja Eun namun Ibu mengatakan tidak perlu lagipula Nenek sudah tidur. Ibu kemudian bilang " Semoga kalian menikmati waktu kalian berdua".

Ja Eun merasa kecewa karena Ibu menutup telpon dengan cepat. Lalu suasana pun menjadi berubah. Untuk mencairkan suasana Ja Eun mengajak Tae Hee untuk menonton TV.. (Hahahhaa... Liat aja bagaimana posisi mereka lagi nonton TV).

Ja Eun sangat menikmati acara TV hingga Ia tertawa sementara Tae Hee sesekali menoleh ke arah Ja Eun. Namun tiba-tiba Tae Hee mengatakan :
" I love you ..."
Sesaat Ja Eun diam, lalu menjawab " Ya, Aku juga"
Tae Hee " Berapa anak yang akan kita punya?"
Ja Eun " Hemm,,,dua? atau tiga..?"
Tae Hee "Okay"
Tae Hee " Ayo, tinggal bersama Ayah"
Ja Eun " Okay". " Lalu, kita tidak boleh berpisah walau dalam keadaan sulit, Tidak ada kata "Ibumu, Ayahmu" 
Tae Hee " Okay"
Tae Hee " Jika kita bertselisih (bertengkar), kita harus menyelesaikannya dalam waktu 24 jam "
Ja Eun " Okay"
Tae Hee " Jika ada hal yang mengganggu, katakan saja langsung"
Ja Eun " Tentunya tidak ada perang dingin"
Tae Hee mengangguk.
Jae Eun " Okay" lalu menambahkan " Jangan pernah menempatkan dirimu dalam bahaya saat bekerja"
Tae Hee " Ya,,Aku janji" "Hemm.. Apakah Kau punya sesuatu hal yang ingin dikatakan lagi?"
Jae Eun lalu menghadap kearah Tae Hee. " Kau harus lebih ramah (murah hati) dan saat hari ulang tahunku, Kau harus mengirimkan kartu Ulang Tahun untukku"
Tae Hee " Apakah kata-kata cukup untuk mu?"
Ja Eun " Ya..tidak apa-apa" dan " Ahjussi, Apakah kau juga punya sesuatu untuk dikatakan?"
Tae Hee " Ayo, kita tidur"
Ja Eun " Okay" kemudian terdiam, baru menyadarinya.Ia kemudian dengan gugup mengatakan " Tidak, kita selesaikan ini dulu" sambil menunjuk acara TV. (hahahhahaa...)
Tae Hee " Okay"
Untuk menjernihkan suasana, Ja Eun mengangkat segelas anggur dan mengajak untuk minum anggur saja.
"Cheers"
Liat deh tatapan Tae Hee...^_^
 Ja Eun tertidur, Tae Hee lalu mematikan TV dan mengangkat Ja Eun. dan Ja Eun yang terkejut lalu bangun, tapi kemudian pura-pura tidur lagi.,.hihihihihi


Setelah membaringkan Ja Eun, Tae Hee menatap Ja Eun penuh cinta dan mengecup keningnya. lalu bilang "Terima Kasih, karena menikah dengan ku". Ia beranjak pergi, Lalu Ja Eun menjawab " Aku juga, Tidak, Aku  yang lebih berterima kasih padamu, karena tidak menyerah hingga akhir".
Tae Hee kemudian mencium Ja Eun.... dann.... selanjutnya terserah mereka,,hahahhaha.
Pagi menjelang, Tae Bum makan bersama So Young dan Mertuanya. Mereka berbicara tentang keputusan Tae Pil (sepertinya tentang Yo Eul). Apakah Tae Pil setuju untuk putus?. Tae Bum bilang " Dia belum menyerah dan masih memikirkannya". Ayah juga menanggapi kalau ini juga bukan keputusan yang mudah.
Tiba - tiba Ibu mengatakan kalau "Pembantu rumah tangga akan datang hari ini, dan Apakah tidak apa-apa membuka pintu untuknya? Lagipula So Young akan pergi Yoga dipagi hari, jadi tidak ada orang dirumah". Pertanyaan Ibu untuk meminta izin, tentu saja membuat semuanya terkejut. Karena selama ini Ibu tidak pernah bertanya. So Young menanyakan kenapa tiba-tiba Ibu berkata seperti itu?. Ibu menjawab. " Mulai sekarang Aku akan meminta izin datang kerumah kalian terlebih dahulu, Aku tidak ingin membuat Tae Bum menantuku merasa tidak nyaman lagi". Tae Bum tentu saja senang mendengarnya " Ya, Ibu".
 Tae Bum kemudian mengatakan kalau Ia sudah memesan tiket nonton akhir minggu ini, dan ingin Ibu dan Ayah ikut pergi. Ayah dan Ibu sangat senang mendengarnya dan menyuruh Tae Bum untuk makan lebih banyak lagi.
So Young mengantar Tae Bum berangkat kerja, dan Ia ingin pergi kerja juga. So Young juga menanyakan tentang Team Leader baru mereka. Tae Bum menjawab tidak ada yang sehebat So Young dan para staf juga menantikan So Young kembali. Tae Bum bertanya tentang kegiatan So Young hari ini. So Young akan pergi yoga dan sorenya bersama Ibu.. dan akan memasak masakan yang enak..? untuk Tae Bum.
Tae Bum " Have a good day"
So Young " Pergi dan Pulanglah cepat, Ayah Cha Gom,."
So Young memasak didapur dan saat Ia mencicpinya rasa hancur... (keasinan kayaknya) liat aja yang dia masukkan.
Cabe Bubuk
Garam???
 
 Liat aja ekspresi So Young saat mencicipi masakannya sendiri. Karena keasinan Ia menambahkan lagi!garam. (Hahahha,,). Tiba-tiba Mi Seok menelponnya dan menanyakan tentang tanda tangan "JYJ"..? pada So Young, karena Ha Na sudah menunggu lama. So Young menjawab Jika Ia sudah menanyakan hal itu pada temannya dan akan membutuhkan waktu yang lama. 
Mi Seok lalu bertanya apakah semua baik-baik saja? So Young menatap masakannya dan bertanya tentang bumbu Spicy Squid.
Mi Seok datang ke rumah So Young, So Young merasa sungkan dengan kedatangan Mi Seok hanya untuk menjelaskan cara memasak Spicy Squid. Mi Seok menjawab jika susah menjelaskannya di telepon. Gok So dan Ha Na ikut datang bersama Mi Seok dan mereka menyapa So Young " Hallo...Tante.".
 Mi Seok mencium aroma tak sedap dan mendapati masakan So Young yang aneh. Lalu bertanya apa yang sebenarnya dimasukkan So Young kedalam masakan itu. So Young yang merasa tak enak malah menyuruh Mi Seok untuk pulang karena sudah merasa mengganggu waktunya yang sibuk. Mi Seok bilang kalau ini adalah hari istirahatnya. Kemudian Ia mulai menyuruh So Young memotong sayuran untuk memasak. Sementara Ia menyiapkan yang lainnya.
Pisaunya Cantiiiikkk... jadi pengen..ahahhah
 Masakannya sudah selesai dan menyuruh So Young untuk mencicipinya. Daann Enaaak. Ia juga memerintahkan So Young untuk duduk dan istirahat saja karna So Young kan lagi hamil, berdiri terlalu lama tidak baik bagi tubuh. So Young tiba-tiba tak sengaja melihat tangan Mi Seok yang penuh dengan bekas luka dan menanyakannya. 
Mi Seok berkata "Sejak pertama kali Aku memasak sama sepertimu, luka pun berdatangan" 
So Young : " Sejak kapan Kau mulai memasak?"
Mi Seok " Sejak Ibu meninggal, dan Kakak sakit, kira-kira berusida 15 tahun." Ia menatap tangannya dan berkata" Takdirmu memiliki tuan sepertiku".
 Mi Seok " Aku iri melihat tanganmu, Bukankah terlihat sangat cantik memakai cincin dengan tangan sperti itu?". So Young langsung merasa minder dan menyembunyikan tangannya. (Malu?)
Gok So menikmati biskuit bersama So Young. Ha Na tiba bertanya untuk menjadi Reporter harus lulusan Universitas mana? karena Ia ingin menjadi reporter seperti So Young.  Gok So menyangkal, " Noona..Bukankah sebelumnya Kau ingin menjadi penyanyi?". Ha Na membantahnya. dan Ia juga ingin Ibunya sama seperti So Young yang seorang reporter. So Young terkejut karena Mi Seok ada dibelakang mereka. So Young bertanya kenapa Ha Na berkata seperti itu. Ha Na menjawab dibandingkan menjadi Koki bukankah menjadi reporter lebih baik? Semua orang bisa memasak. 
So Young kemudian menjelaskan " Tidak,. bukan seperti itu. Tidak semua orang bisa memasak".
" Aku bahkan tidak bisa memasak. Ha Na Yah,,, memasak untuk orang adalah hal yang baik. Ketika Kau memasak, walaupun Kau membutuhkan Air, Api dan Beras untuk membuatnya. Tapi juga dibutuhkan Cinta dan Antusiasme yang tinggi. Karena dengan itu, Ketika orang memakannya Meraka akan tumbuh dengan kuat dan sehat. Untuk Ha Na yang tumbuh dengan cantik seperti ini, itu karna Ibu mu mencampurkan Cinta dan Kasih Sayang kedalam masakannya. dan ini menurut pendapatku."
 Gok So menambahkan " Ya,,, Aku setuju, Aku sangat menyukai masakan Ahjumma. Benar-benar enak".

So Young " Ya,.. Memasak seperti tindakan pahlawan yang hebat dan Ibumu adalah orang yang seperti itu".
Ha Na kemudian mengganti impiannya. Ia tidak ingin lagi menjadi Reporter dan ingin menjadi Koki seperti ibunya,. (dasar anak-anak..).
Gok So "Noona , berapa banyak impianmu?". dan semuanya tertawa.
Mi Seok kemudian ikutan nimbrung dan So Young menawarkan Biskuit yang dibuat Ibunya. dan untuk pertama kalinya Ia memanggil " Kakak Ipar".

Jae Ha sedang berada dibandara dan akan berangkat. Tae Bum dan Ja Eun mengantarkan kepergiannya. Tae Bum juga berpesan setelah sampai di US, harap mengirimkan alamatnya. Ia juga berpesan agar tetap sehat dan Ia sangat senang bisa bertemu dengan Jae Ha. Jae Ha punya permintaan terakhir untuk Tae Bum " Bisakah Kau memanggilku Hyung meski hanya sekali?".  
Tae Bum menatapnya sesaat dan menjawab " Kau pikir Aku akan melakukannya?"
Jae Ha " Aku pikir Kau akan memenuhi keinginanku.".
Jae Ha kemudian pamit tapi Ja Eun menahannya sebentar karena Ia punya hadiah untuk Jae Ha. Ia Jga berpesan agar Jae Ha menjaga kesehatannya. (Hadiah Itu sebuah album gambar atau tepatnya Lukisan.)
Kereeen...


 



 Kilatan kenangan mereka pun muncul, sesuai dengan gambar. 
Jae Ha tersenyum mengenangnya, Ia mendapat sms dari Tae Bum yang berisi " Hyung". Akhirnya Tae Bum memanggilnya Hyung meski hanya dalam sms. Jae Ha senang. Ia lalu berangkat ke US. 

To be continued..... waaaah. 

Comment :

Untuk Mama Hwang, menjadi seorang Ibu adalah hal yang paling berharga didunia ini. Tak heran Ja Eun ingin menjadi seperti Ahjumma yang berhasil membesarkan keempat anak cowoknya dengan baik. 
Saat Ja Eun dan Tae Bum berbulan madu. Ipeh suka saat mereka berbicara tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya mereka lakukan kemudian hari. 

Tuk separuhnya lagi, saat yang paling menentukan bagi Tae Pil. juga bagaimana persaudaraan mereka terjalin dengan erat untuk menghibur Tae Pil.

NB : Ipeh suka dengan "Pisau" na...hahhha.. cantiiiikk.. ^_^